Cara Produktif Menurut Filosofi Kuno

Meningkatkan produktivitas telah menjadi tujuan bagi manusia di zaman sekarang sejak dimulainya peradaban modern.

Entah kenapa kita percaya bahwa produktivitas adalah sesuatu yang menjadi penting sejak dimulainya revolusi industri. Kita berasumsi bahwa karena kita menjalani hidup yang penuh dengan kesibukan, maka kita harus mengoptimalkan waktu yang kita punya, terutama di era revolusi industri 4.0 ini

Namun itu tidak benar. Produktivitas telah menjadi topik diskusi bahkan sejak filosofi kuno — baik yang berasal dari barat maupun timur — dimulai.

Kita semua menyadari bahwa kita memiliki waktu yang terbatas. Seiring berjalannya waktu kita terus bertambah tua, bukannya bertambah muda.

Waktu terus berputar tanpa henti. Kita harus menggunakannya semaksimal mungkin, kemudian kita memiliki ide untuk diterapkan. Tetapi tanpa strategi produktivitas yang jelas, kita hanya akan menyia-nyiakan waktu yang kita punya seakan-akan kita memiliki waktu tak terbatas.

Kita seringkali menonton serial televisi atau film selama berjam-jam lamanya. Kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain media sosial melihat kehidupan orang-orang yang sama sekali tidak kita pedulikan.

Dan sekarang adalah saatnya untuk berani mengatakan "Tidak" pada membuang waktu melakukan suatu aktivitas yang tidak membawa keuntungan apapun selain kesenangan jangka pendek. Saatnya katakan "Iya" pada hidup lebih produktif yang akan membawa diri kita kepada kesehatan yang lebih baik, kesejahteraan, dan kepuasan lainnya. Berikut adalah 7 pelajaran filosofi mengenai produktivitas dari filsuf terkenal dalam sejarah.

1. Jangan Coba Untuk Melakukan Lebih

Waspadalah dengan ketidakproduktifan dari hidup yang sibuk. — Socrates

Siapa lagi yang dapat memberi saran luar biasa ini jika bukan Socrates? Bapak penemu dari folosofi barat ini menyadari begitu mudahnya bagi kita untuk mengisi hidup dengan aktivitas-aktivitas yang tak bermanfaat.

Lalu apa yang terjadi setelah kita melakukannya? Kesibukan yang membawa kepada ketidakproduktifan. Kita bisa saja berakhir melakukan banyak hal dengan cara yang salah. Yang harus dilakukan adalah dengan memfokuskan waktu dan energi kita pada sedikit sesuatu yang penting.

Jangan ambil lebih banyak tugas dan tanggung jawab. Kita seringkali menginginkan lebih dalam hidup. Tapi bukan berarti kita harus melakukan lebih banyak hal.

Itulah mengapa pelajaran produktivitas yang terpenting adalah untuk memahami agar kita jangan melakukan lebih — tetapi lakukan hal yang sama namun dengan waktu yang lebih sedikit.

2. Selesaikan 3-4 Tugas Penting Setiap Harinya

"Sesuatu kecil yang dikerjakan dengan baik itu jauh lebih baik, dibanding sesuatu yang besar namun tidak sempurna. — Plato

Waktu adalah sebuah konsep paradoks. Hidup ini panjang. Namun hari-hari kita singkat. Kita bisa mencapai banyak hal dalam seumur hidup kita. Kita hanya dapat mencapai sedikit hal dalam setiap harinya.

Setelah kita menyadari hal tersebut, kita tidak akan mencoba untuk melakukan sesuatu yang mustahil hai itu juga. Cukup dipermudah. Buat kemajuan kecil setiap harinya. Lakukan dengan merencanakan 3-4 tugas penting yang berdampak langsung terhadap apa yang ingin kita capai dalam hidup.

Jika kita tidak memiliki tujuan yang jelas dalam hidup, itu bukanlah akhir dari dunia. Targetkan sebuah konsep universal seperti pengembangan pribadi, kebahagiaan, dan memiliki hubungan yang baik. Jadi versi terbaik dari diri kita. Sadari bahwa hari-hari kita singkat — cukup rencanakan 3-4 tugas yang kita ingin selesaikan.

3. Menikmati Saat Melakukan Pekerjaan

Kesenangan dalam melakukan pekerjaan memberikan kesempurnaan terhadap pekerjaan tersebut. — Aristoteles

Tetapkan tujuan. Namun jangan membuat diri kita dibutakan olehnya. Berikan perhatian dalam melakukan pekerjaannya.

Adalah suatu hal yang mudah untuk memimpikan segala sesuatu yang kita inginkan di masa depan. Tetapi hal itu membuat kita berada di dalam sebuah kondisi pikiran yang salah. Tak peduli seberapa keras kita bekerja hari ini, jangan melihatnya sebagai sebuah pengorbanan.

Kita akhirnya akan membenci diri kita sendiri. Sebaliknya, kita harus menikmati pekerjaan kita. Berbanggalah. Hal itu tidak hanya akan membawa kita kepada hasil yang lebih baik, tetapi juga memberi kita sebuah kepuasan.

4. Singkirkan Gangguan

Jika kita mencari ketenangan, lakukan lebih sedikit. Atau lakukan apa yang penting. Lakukan lebih sedikit, lebh baik. Karena kebanyakan dari apa yang kita lakukan atau katakan itu tidak penting. Jika kita bisa menghilangkannya, kita akan memiliki lebih banyak ketenangan. — Marcus Aurelius

Menyingkirkan adalah kunci strategi bagi setiap orang produktif. Kita tidak hanya perlu menyingkirkan tugas yang tidak penting, tetapi semuanya yang dapat mengganggu kita.

Semakin banyak yang kita singkirkan, akan semakin fokus dan tenang diri kita. Lihat diri kita sebagai seorang pemahat. Kita diberikan sebuah batu yang besar. Tugas kita adalah menyingkirkan banyak hal sampai kita menjadi sebuah karya seni yang sempurna.

Apakah media sosial meracuni jiwa kita? Singkirkan itu. Apa ada orang yang menyebabkan hidup kita penuh drama? Jauhi dia. Lanjut menyingkirkan segala hal yang memberikan dampak negatif terhadap produktivitas dan kesehatan jiwa kita.

5. Tetap Jaga Ego Kita

Jangan menyalahkan atau memuji diri kita sendiri. — Plutarkos

Menurut penulis Biografi para pemimpin Romawi Plutarkos, ego menyukai pujian, tetapi juga menyukai disalahkan. Faktanya, ego menyukai semua tipe perhatian.

Sepanjang waktu, jangan menyenangkan ego kita. Hal yang harus kita lakukan adalah dengan menyadari bahwa kita memiliki ego. Banyak orang hidup tanpa menyadari egonya merusak pekerjaannya.

Ketika kita menyalahkan diri kita secara berlebihan karena sesuatu berjalan tidak semestinya, kita akan berakhir membenci diri kita sendiri dan juga semua orang. Dan ketika kita melakukan sebaliknya, kita akan berakhir mencintai diri kita sendiri dengan cara yang tidak sehat. Yang disebut juga sebagai narsisme.

Sesuatu yang sedikit tidak pernah menyakitkan. Namun ketika kita melakukannya lebih dari yang seharusnya, kita telah mengorbankan kualitas dari pekerjaan kita. Jangan menyalahkan atau memuji diri kita sendiri. Yang harus dilakukan adalah dengan menghargai prosesnya, bukan hasilnya.

6. Tetap Melangkah Maju

Itu tidak masalah seberapa lambat kita berjalan selama kita tidak berhenti. — Konfusius

Satu hari yang tidak produktif dapat merusak momentum yang telah terbangun. Dan untuk membangunnya butuh waktu yang tidak sebentar. Jangan pernah remehkan betapa sulitnya untuk menjalani sebuah hidup yang produktif.

Dan sadari bahwa kebanyakan orang dalam lingkungan kita tidak akan memahami kita. Bahkan ketika kita beristirahat, lakukan hal kecil yang dapat membawa kita sedikit lebih dekat dengan tujuan kita. Baca buku, pergi ke gym, atau menulis jurnal. Tak peduli seberapa kecil usaha kita, tetaplah maju dan jangan pernah berhenti.

7. Mengandalkan Sebuah Sistem

Perbuatan besar terdiri atas perbuatan-perbuatan kecil. — Lao Tzu

Entah kita menyadarinya atau tidak, segala hal yang kita lakukan merupakan bagian dari sebuah sistem. Hal pertama yang kita lakukan ketika bangun tidur, apa yang kita lakukan ketika mulai bekerja, seberapa banyak kita bekerja, dimana kita bekerja, apa yang kita makan, dan masih banyak hal lainnya.

Semua tindakan kecil yang digabungkan akan membentuk sebuah sistem hidup yang kita jalani. Dan itu akan membawa kita kepada hasil yang besar dalam hidup: Seperti lebih sehat, sejahtera, lebih bahagia, kepuasan — semua itu adalah hasil dari sistem yang kita punya.

Jadi jika kita belum memiliki sistem produktivitas, buatlah satu. Seperti apa yang Lao Tzu katakan, pikirkan tentang tindakan-tindakan kecil. Seperti segala hal dalam hidup, hal-hal kecil akan membawa kita kepada hal-hal yang besar. Itu tergantung dari kita yang menentukankan hal besar yang kita dapatkan.

Apakah kita akan mendapat hasil yang baik atau buruk? Sistem kita yang tentukan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama