Di sebuah era dimana media sosial buka 7x24 jam, tentu saja adalah hal yang sulit untuk tidak merasa iri terhadap orang lain. Kita boleh merasa lega, karena sedikit rasa iri itu adalah hal yang normal.
Ketika melihat apa yang mereka miliki, atau apa yang mereka lakukan, dan betapa luar biasanya mereka terlihat, cukup mustahil rasanya untuk tidak membandingkan diri kita dengannya.
Namun kita harus berhati-hati. Rasa iri adalah sebuah jebakan tikus. Itu mengubah kita menjadi korban. Itu membuat pikiran kita terpaku pada sesuatu yang tidak kita miliki. Dan mencegah kita untuk menikmati apa yang telah kita miliki. Ada sebuah kutipan dari Debbie Macomber:
Jika rumput tetangga terlihat lebih hijau, saya berani taruhan bahwa tagihan airnya juga jauh lebih tinggi.
Lalu bagaimana cara berhenti atau paling tidak meminimalisir rasa iri. Karena rasa iri jika dibiarkan terus-menerus akan menjadi sebuah racun berbahaya bagi kesehatan mental kita.
Rangkul Rasa Iri Itu
Hanya segelintir orang yang tidak merasakan rasa iri sedikitpun ketika melihat orang lain meraih kesuksesan atau keberuntungan dibanding diri kita. Itu normal. Iri karena membandingkan adalah salah satu dari emosi manusia yang alami. Ketika kita merasakannya, rangkul ia. Tetaplah netral. Mencoba untuk menolaknya akan membuatnya semakin menjadi-jadi.
Menjadikan Diri Sendiri Sebagai Acuan Perkembangan
Efek buruk dari rasa iri adalah itu bisa membuat kita berhenti mengejar impian kita karena merasa tertinggal dengan orang lain karena kita membandingkan diri kita dengan mereka. Tentu saja hal ini harus dihentikan.
Diri kita sendiri adalah satu-satunya orang yang menjadi kompetitor kita. Jadi daripada merasa resah karena melihat feed instagram orang lain, ada baiknya kita menanyakan hal ini: Apakah saya lebih baik dari diri saya minggu lalu? Bulan lalu? Tahun lalu? (Apakah saya belajar sesuatu, membuat sesuatu, menawarkan sesuatu?) Jika jawabannya adalah iya, bagus. Mengetahui bahwa kita berkembang atau berkontribusi akan membuat diri kita bersemangat dan meningkatkan kesehatan mental.
Identifikasi Apa Yang Membuat Kita Merasakan Emosi Negatif
Cobalah untuk mengidentifikasi apa hal yang membuat kita merasakan emosi negatif. Jika sudah ditemukan apa yang menjadi penyebab perasaan iri itu muncul.
Setiap orang pasti pernah punya hari yang membosankan ataupun buruk. Namun perhatikan dan catat apa yang secara konsisten membuat kita merasa gelisah, marah, atau hilang rasa motivasi. Jika itu adalah media berita atau sosial media kita, kurangi atau batasi penggunaannya.
Namun kita tidak perlu juga membuat drama besar dalam melepaskan atau mengurangi segalanya karena itu bisa membuat kita merasa stress. Cukup mulai lakukan apa yang kita merasa enjoy saat melakukannya. Mulai hari ini.
Fokus Pada Hal Baik Di Sekitar Kita
Ketika kita terus-menerus teralihkan perhatiannya dengan melihat apa yang terjadi pada orang lain, maka penglihatan akan hal baik di sekitar kita pun akan berkurang. Dengan begitu, kita sudah membuka pintu selebar-lebarnya pada rasa iri itu. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa bersyukur adalah salah satu cara ampuh untuk meningkatkan kebahagiaan.
Jadi tantang diri kita setiap hari untuk mencari paling tidak tiga hal yang bisa kita syukuri. Kemudian katakan alasan mengapa demikian. Alasannya inilah yang sangat penting karena dapat membuat kita berheti memberikan respon otomatis dan membuat kita lebih berpikir tentang apa yang kita miliki dan apa yang penting bagi kita.