Memiliki rekan kerja yang kurang baik dapat merusak mood serta dapat merusak performa pekerjaan kita.
Bagaimana kita mengatasi konflik tersebut memiliki pengaruh besar terhadap pekerjaan kita, karena jika tidak diatasi dengan baik maka kita akan memiliki performa kerja yang tidak baik juga.
Menerima dan Memahami Perbedaan Kepribadian
Perbedaan kepribadian antar pekerja berpengaruh besar terhadap cara kerja dari masing-masing individu yang dapat dengan mudah memicu terjadinya konflik.
Konflik bahkan dapat timbul dari sesuatu yang tergolong remeh, seperti ada pekerja yang menginginkan waktu makan siang yang tenang serta rekannya cenderung menggunakan waktu makan siang untuk bersosialisasi. Hal seperti ini hanya karena perbedaan cara kita bekerja dan bersosialisasi saja, serta tidak membuat rekan kerja kita tergolong sebagai orang yang 'nyebelin'.
Mengetahui Pro dan Kontra Budaya Kerja
Beberapa budaya kerja sangat mengedepankan sikap kompetitif antar pekerja yang dapat memicu terjadinya konflik.
Dalam lingkungan kerja divisi penjualan dimana setiap pekerja berkompetisi untuk mendapatkan komisi dan bonus, dapat dipahami bahwa tidak semua orang senang melihat rekannya meraih pencapaian melebihi orang lain. Kita harus menyikapinya dengan baik dan menyalurkan kekesalan pada sesuatu yang produktif.
Mencoba Berbagai Taktik agar Terhindar Darinya
- Pindah meja, jika kita mendapatkan rekan kerja yang sering membuat kesal, bila memungkinkan coba pindah meja ke tempat lain.
- Atur ulang jadwal, jika sistem kerjanya menggunakan shift, kita bisa mengatur agar tidak bertemu dengannya.
- Ajukan bekerja dari rumah secara bergantian jika memungkinkan.
- Pindah divisi atau bagian. Taktik ini sedikit lebih ekstrim dibanding lainnya, karena bisa saja kita mendapatkan bagian yang belum kita kuasai.